Saturday, February 5

Curahan Hati

Selama liburan semester ini, saya memiliki lebih banyak waktu menonton tayangan berita di televisi, termasuk program berita. Dari awal saya memang sudah merasa tertarik mengikuti perkembangan politik baik dalam dan luar negeri.Akan tetapi, semakin lama semakin terlihat perbedaan yang mencolok antara perpolitikan di negara lain seperti Unites States dengan yang kita miliki di Indonesia ini.
Di sana pergolakan politiknya berkembang dan bergerak, walaupun tidak selalu berakhir fantastis, namun paling tidak memberikan semacam harapan akan perubahan yang mungkin terjadi.
Di sini, politik sudah menjadi seperti panggung sandiwara raksasa yang disutradarai asal-asalan dengan plot yang diubah sesuka hati sesuai selera penonton,persis seperti sinetron-sinetron yang mewarnai televisi kita setiap hari siang dan malam. Bedanya, dalam sinetron-sinetron itu kita masih dapat melihat wajah cantik dan tampan dari artis-artis yang bermain di dalamnya, sedangkan dalam politik, yah,,,, tahu sendiri kan.
Menurut saya, setiap masalah yang ada di negeri ini dimainkan dengan bertele-tele oleh orang-orang yang menganggap dirinya mampu mengatur pemerintahan dan menjalankan negara, padahal dalam kenyataannya, satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan dengan baik adalah membela diri dan partai masing-masing dalam setiap kesempatan. Tidak peduli bahwa banyak hal-hal yang lebih penting dari sekadar terlihat innocent di mata publik.
Kalau dipikir-pikir lagi, mereka itu seperti pemain sandiwara yang sudah ditinggalkan penontonnya tapi masih kekeuh mau tampil. Dalam hal ini, penonton yang lari itu adalah rakyat dan alasan mereka lari adalah karena harga beras dan cabe yang meroket membuat hal-hal seperti menonton sandiwara jelek menjadi sesuatu yang tolol; bagaimana mungkin mereka tetap menonton saat mereka bahkan tidak bisa makan?
Kebanyakan politisi itu sebenarnya memiliki pendidikan tinggi dan bergengsi yang mungkin selamanya hanya akan menjadi mimpi bagi sebagian besar rakyat negeri ini. Tapi jujur saja, dari yang saya lihat di tv, mereka terlihat seperti kumpulan orang-orang dungu sok tau yang tak punya malu.

Sebuah hadits Rasulullah SAW berbunyi, " jika kau tak punya malu, maka berbuatlah sesukamu".

Bagaimana? terlihat sangat cocok bukan dengan kelakuan para politisi itu? Bahkan, bagaimana kalau kita jadikan saja itu sebagai judul dari sandiwara jelek mereka. Toh mereka lupa memberi judul sandiwara ini saking terlalu fokusnya pada agenda menjadi tokoh protagonis yang selalu tersakiti namun memiliki hati yang tulus dan bersih.
Huft,,benar-benar memuakkan ya..

1 comment: